Minggu, 15 Oktober 2017

Dapatkah Kecerdasan Buatan Melebihi Kecerdasan Manusia?

Di zaman modern ini, semua manusia selalu menginginkan semuanya serba otomatis, serba modern, serba praktis, dan juga serba fleksibel. Oleh karena itu, manusia berlomba-lomba membuat mesin, baik yang sederhana maupun modern. Contoh mesin sederhana di sekitar kita adalah katrol yang berfungsi untuk mengangkut barang-barang yang berat seperti mengangkut peti barang di pelabuhan. Ada juga mesin perontok padi yang memudahkan petani untuk merontokkan padi dari batang jeraminya sehingga tidak perlu lagi merontokkan padi dengan cara digebukkan ke dalam kayu.

 Hampir setiap aktivitas manusia sehari-hari dibantu oleh mesin. Pertanyaannya, apakah kita mungkin membuat mesin menjadi cerdas? Jawabannya sangat mungkin karena perkembangan teknologi setiap hari berkembang pesat begitu juga dengan kecerdasan manusia. Manusia mempunyai akal yang cerdas untuk mempelajari, memahami, berfikir, dan mengambil keputusan sehingga manusia sudah menerapkan kecerdasan buatan pada mesin yang dapat meniru, melakukan, mengambil keputusan dan bertindak seperti yang dilakukan oleh manusia. Banyak sekali mesin cerdas di sekitar kita contohnya mesin cuci, pintu geser otomatis, vending machine, parking gate, vacuum cleaner, dan masih banyak yang lainnya. Contoh mesin cerdas yang ingin saya bahas disini adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI).

MRI adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. MRI termasuk mesin cerdas karena mesin ini telah menerapkan kecerdasan buatan di ruang lingkup sistem pakar. Bidang ilmu ini mempelajari bagaimana membangun sistem atau komputer yang memiliki keahlian untuk memecahkan masalah dan menggunakan penalaran dengan meniru atau mengadopsi keahlian yang dimiliki oleh pakarnya.

MRI dapat membantu dokter untuk memeriksa dan menghasilkan gambar organ, jaringan, dan sistem rangka dengan resolusi tinggi. Hal itu nantinya dapat membantu dokter melakukan diagnosis berbagai kondisi pada tubuh pasien. Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-gian dalam tubuh sangat efektif karena memiliki kemampuan membuat citra potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan sinar X.

Kehadiran mesin cerdas di sekitar kita tentunya sangat membantu dalam melakukan pekerjaan yang mudah maupun yang sulit, Pertanyaannya apakah kita mampu membuat mesin yang lebih cerdas dari manusia? Menurut saya kita tidak mampu karena manusia lah yang membuat kecerdasan buatan itu sendiri. Kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia merupakan dua hal yang berbeda. Kecerdasan buatan memang kreatif karena untuk menambah pengetahuan harus melalui sistem yang dibangun, sedangkan kecerdasan alami manusia lebih kreatif karena manusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan menggunakan pengalaman secara langsung dan pemikiran manusia dapat digunakan secara luas.

Jika dilihat secara logika, MRI memang mesin yang sangat cerdas melebihi kecerdasan manusia karena dapat melihat dan memeriksa bagian dalam tubuh manusia yang sangat sulit dilakukan oleh dokter. Tetapi, yang membuat alat MRI itu adalah manusia itu sendiri. Manusia dapat berpikir, belajar, memahami, menganalisa, dan memecahkan suatu masalah menggunakan akal mereka sendiri, sedangkan komputer tidak dapat menganalisa dan memecahkan suatu masalah tanpa bantuan manusia sebagai user yang mengatur dan mengontrol komputer atau mesin tersebut.

Referensi: